www.geruguh agung.com

ADIK SANAK KETURUNAN GUMAY. URAIAN SINGKAT SELAYANG PANDANG TENTANG ADAT ISTIADAT GUMAY, 30/12/2015 Oleh : ERLANSYAH RUMSYAH dapat dijadikan pedoman bagi anak cucung Gumay ; insyaallah dapat mengantarkan pada pradaban modern sa’at ini. Di copy sesuai dengan aslinya oleh : Drs. Yamari Gumay 10/10/2016. Erlansyah Rumsyah 30 Desember 2015 SELAYANG PANDANG TENTANG ADAT ISTIADAT GUMAY ASALAMUALAIKUM WR WB, ANAK CUCUNG KETURUNAN GUMAY DIMANE PUN BERADE YANG KAMI HORMATI : PUJI SYUKUR KITA PANJATKAN KEHADIRAT ALLAH SWT, DIMANA KITA MASIH DIBERINYA NIKMAT.TERUTAMA NIKMAT IMAN DAN ISLAM, NIKMAT KESEHATAN DAN KESEMPATAN.DALAM RANGKA MENJALIN TALI SILAHTURAHMI ANTAR SESAMA UMATNYA, SHOLAWAT DAN SALAM KITA SAMPAIKAN KEPADA NABI AGUNG NABI MUHAMMAD SAW, SEMOGA KITA SEMUA AKAN SELALU ISTIQOMAH SUKU GUMAY ADALAH KEWILAYAHAN PEMERINTAHAN HUKUM ADAT GUMAY TIGE JUGHU SEMBILAN BATANG HARI YAITU TERDIRI DARI GUMAY ULU, GUMAY LEMBAK GUMAY TALANG. SEMBILAN BATANG HARI YANG TERLETAK DI SUMATERA SELATAN, JAMBI, LAMPUNG DAN BENGKULU YANG MERUPAKAN SATU KESATUAN MASYARAKAT HUKUM ADAT YANG BERDASARKAN IKATAN DARAH [GENEOLOGIS TERITORIAL] YANG TIDAK BISA DIPISAHKAN, TERUTAMA DALAM TATANAN HUKUM ADAT TERSENDIRI. NAMUN MASYARAKAT KETURUNAN ADAT GUMAY TETAP MENJUNJUNG TINGGI HUKUM YANG BERLAKU DI NEGARA REPUBLIK INDONESIA INI. PEMERINTAHAN ADAT DISUKU GUMAY YANG TERSTRUKTUR DAN TERORGANISIR SECARA TURUN TEMURUN YANG TERDIRI DARI : 1. JURAI KEBALI’AN 2. MIMBAR 3. JURAI TUE 4. JUNGKU JURAI JURAI KEBALI’AN ARTINYA ; JURAI ADALAH ZURIAT ATAU KETURUNAN, KEBALI’AN ADALAH KEMBALI [KETURUNAN, TEMPAT KEMBALI ATAU TEMPAT KEMBALINYA KETURUNAN SUKU GUMAY]. APABILA KETURUNAN SUKU GUMAY INGIN MENGENANG ASAL USUL KETURUNAN MAKA YANG BERSANGKUTAN AKAN MENCARI DIMANA TEMPAT TINGGAL JURAI KEBALI’AN. DALAM SILSILAH SUKU GUMAY YANG MENJADI CIRI DAN TOKOH INTI SILSILAH DAN TERBENTUKNYA SUKU GUMAY, YANG KONON CERITA TURUN KEDUNIA DI BUKIT SIGUNTANG ADALAH BERNAMA DIWE GUMAY YANG DISEBUT DENGAN JURAI KEBALI’AN PERTAMA [I] SETELAH ITU SAMBUT GILIR TURUN GANTI KEPADA JURAI KEBALI’AN KE [ II ] ADALAH ANAK DARI DIWE GUMAY YANG DITUNJUK DENGAN MELALUI SUASANA RELIGIO MAGIS SEBAGAI TOKOH INTI DALAM MENJALANKAN ADAT ISTIADAT SUKU GUMAY SECARA TURUN TEMURUN. JURAI KEBALI’AN ADALAH PEWARIS DAN PENERUS SILSILAH GUMAY MENURUT GARIS KETURUNAN KEBAPAK’AN DARI ISTRI PERTAMA KEPADA ANAK LAKI-LAKI YANG TERTUA ATAU YANG DITUAKAN SERTA DITETAPKAN / DIKUKUHKAN SECARA ADAT DENGAN SEBUTAN “SAMBUT GILIR TURUN GANTI “ MULAI DARI JURAI KEBALI’AN KE I S/D KE XXVI YANG TIDAK TERPUTUSKAN SEBAGAI IMAM DAN TOKOH INTI DARI SELURUH KETURUNAN GUMAY. SEBAGAI PEWARIS, JURAI KEBALI’AN WAJIB UNTUK MENDENGAR, MENERIMA DAN MEMPERHATIKAN KELUHAN SERTA PERMOHONAN DARI MASYARAKAT, MELAKUKAN MUSYAWARAH DALAM MENYELESAIKAN SUATU MASALAH SERTA MEMANJATKAN DO’A KEPADA “UKHANG KELAM” [SEBUTAN ADAT UNTUK ALLAH SWT ]. DALAM ACARA SEDEKAH ADAT MALAM EMPAT BELAS YANG DILAKUKAN SETIAP BULAN MENURUT PERHITUNGAN PEREDARAN BULAN.. NOTE: SEDEKAH MALAM 14 HANYA HANYA SATU SATUNYA DILAKUKAN DI RUMAH JURAI KEBALI'AN PANTANGAN BILA KITA MEMBICARAKAN TENTANG ADAT GUMAY MAKA PANTANGAN BAGI KETURUNAN GUMAY MENYEBUT NAMA ASLI TOKOH INTI TERSEBUT MELAINKAN DENGAN SEBUTAN JURAI KEBALI’AN MIMBAR ADALAH SESEORANG YANG MEMPUNYAI SUATU KEDUDUKAN DAN MARTABAT YANG PALING DEKAT DENGAN JURAI KEBALI’AN SECARA PRIBADI, LAHIR DAN BHATIN YANG BERTUGAS MENJAGA HARKAT DAN MARTABAT JURAI KEBALI’AN DAN KELUARGA. MIMBAR KEDUDUKANNYA DIAMBIL DARI KETURUNAN DAN ORANG – ORANG TERTENTU BERDASARKAN “AMBEKAN” [ KEAHLIAN ] DI HUKUM ADAT GUMAY MIMBAR ADA 8 [ DELAPAN ] ORANG TERDIRI DARI SATU TIANG MIMBAR DAN 7 ORANG MIMBAR TIANG MIMBAR DIDESA ENDIKAT ILIR GUMAY TALANG, MIMBAR DESA MANDI ANGIN GUMAY TALANG, MIMBAR DESA NGALAM BARU GUMAY TALANG, MIMBAR GUMAY ULU, MENETAP DI PAYE MIMBAR DESA KUBA GUMAY LEMBAK, MIMBAR DESA KARANG DALAM GUMAY LEMBAK, MIMBAR DESA TANJUNG SIRIH GUMAY LEMBAK. DAN MIMBAR DESA PULAU PINANG GUMAY LEMBAK JURAI TUE ADALAH ORANG YANG MENGEMBAN AMANAH SEBAGAI PIMPINAN ADAT DI DESA-DESA YANG MASYARAKAT DESA TERSEBUT BERASAL DARI KETURUNAN GUMAY, SEBAGAI PERPANJANGAN TANGAN DARI JURAI KEBALI’AN YANG BERSENTUHAN LANGSUNG DENGAN MASYARAKAT. DALAM SUKU GUMAY SEBAGAI PIMPINAN DARI JURAI TUE DISEBUT TUE JURAI ADA SEBANYAK TIGA ORANG YANG BERKEDUDUKAN DIGUMAY YAITU DIDESA PULAU PINANG GUMAY LEMBAK, DIDESA MEKAM GUMAY ULU DIDESA BATAY GUMAY TALANG JUNGKU JURAI ADALAH BERKEDUDUKAN SEBAGAI PEMBANTU LANGSUNG DARI JURAI TUE DALAM MENGELOLAH PEMERINTAHAN ADAT DI MASING MASING DESA, DAN JUNGKU JURAI DISETIAP DESA TIDAK HANYA SATU TAPI BISA BEBERAPA JUNGKU JURAI, BERDASARKAN JUNGKU JUNGKU YANG ADA DI DESA TERSEBUT. JUNGKU JUNGKU JURAI SUKU GUMAY TELAH MENYEBAR TERUTAMA DI SEMBILAN BATANGHARI [ SUMATERA BAGIAN SELATAN ], DILUAR SUMATERA BAHKAN SAMPAI KE MANCA NEGARA DAN SAMPAI SAAT INI MASIH TETAP MENJALANKAN ATURAN ATURAN ADAT ISTIADAT SUKU GUMAY, BERDIRINYA SUKU GUMAY MENURUT DARI PERHITUNGAN MENCARI ANGKA TARIKH ATAU KETERANGAN WAKTU SEJARAH BERDIRINYA SUKU GUMAY, MISALKAN SAJA DARI SETIAP GENERASI JURAI KEBALI’AN MEMIMPIN ADAT SELAMA 40 TAHUN, DAN SUDAH PADA GENERASI JURAI KEBALI’AN YANG KE XXVI. AKAN BERARTI 26 KETURUNAN X 40 TAHUN MASA JABATANNYA MAKA AKAN TIMBUL ANGKA 1040, ARTINYA JURAI KEBALI’AN KE SATU ADALAH 1040 TAHUN YANG LALU, DAN UNTUK MENDAPATKAN TAHUNNYA 2015 – 1040 = 975 JADI KEHADIRAN JURAI KEBALI’AN PERTAMA KURANG LEBIH DITAHUN 975 M. YANG TAK KALAH PENTINGNYA KITA SEMUA SEBAGAI KETURUNAN DARI SUKU GUMAY SELALU MEMEGANG TEGUH MOTTO SEGHEPAT SEGHENDI DUSUN LAMAN YANG ARTINYA MENYELESAIKAN SUATU MASALAH DENGAN CARA MUSYAWARAH MUFAKAT. DENGAN KATA KIASAN BULAT AIR DI PEMBULUH BULAT KATA DIMUFAKAT.. DENGAN TIDAK MELUPAKAN 6 LARANGAN MENURUT ADAT DALAM SENDI KEHIDUPAN MASYARAKAT:GUMAY JANGAN MBUANG BAYANG MERAMPAS JANGGUT JANGAN NUTUH RANTING PENINGGIRAN JANGAN NUBE ULU MANDIAN JANGAN NGISIT ENTAGHE MELANGKAH SEGHAJANG JANGAN NGAMBEK IKAN AYEK DANG KEGHOH JANGAN NGAUT KEDALAM NIMBE KELUAE ENAM LARANGAN TERSEBUT DIATAS DILENGKAPI DENGAN PEDOMAN BERMASYARAKAT YANG MENCERMINKAN KEJUJURAN, TEGUH PENDIRIAN DAN AHLAK YANG BAIK. NDIKU’ NDIKU’, NDIK UGHANG NDEK UGHANG, NDEPAT MBALIK, SERAME BEGHAGEH, UTANG MBAYAR, PIUTANG TANGGAPI, JANJI NUNGGU KATE BETARUH, INILAH CIRI KHAS KETURUNAN GUMAY SEJATI... KECICI BERAMBAI BULUH INGGAP DI PANCE TENGAH SAWAH INILAH JURAI KEBALI’AN KE DUE PULUH TUJUH KANDEK PANUTAN KITA SEMUA GURENG PATIN NGAH TEKUKU MAKAN NASI DIDE BEKUAH TETIDENG GUMAY TIGE JUGHU RUKUN KITE DIDE KAH BEGHUBAH SEKIAN DAN TERIMA KASIH